Sengaja saya menulis ini agar kamu tahu bahwa saya baik-baik saja.
Saya juga ingin kamu tahu bahwa perpisahan kemarin tidak berefek terlalu signifikan dalam kehidupan saya secara keseluruhan.Tulisan bernada sendu yang tempo hari saya buat bukan muncul akibat kepergianmu. Sama sekali bukan.
Semenjak kamu pergi, relatif tidak ada yang berubah dari saya. Saya masih dapat beraktivitas dengan normal. Senormal ribuan hari saat kamu ada. Saya tetap makan dengan lahap, tidur dengan nyenyak, dan bekerja dengan produktif.
Saya baik-baik saja.
Sebaiknya fokuskan pikiranmu pada apa yang kamu kerjakan di sana. Kembangkan dirimu, pelajari hal-hal baru. Jelajahi tiap sudut kota tempat kamu berada. Coba berinteraksi dengan orang-orang sekitar. Lakukanlah semua hal baik demi tercapainya cita-citamu.
Tidak perlu kamu cemas. Jarak ini bukanlah masalah. Sebab ada yang lebih jauh dari jarak. Sebentuk ingatan tentang masa-masa lalu. Tentang pelbagai peristiwa yang terlewati. Tentang interaksi yang begitu hangat. Tentang canda tawa dan keluh kesah. Tentang kita.
Saya akui, saya selalu rindu kamu.
Dan apabila rindu itu datang, doa senantiasa menjadi satu-satunya jawaban. Selaksa doa yang saya yakini sampai kepadamu. Entah lewat untaian hujan, bias sinar rembulan, atau sebait lagu kenangan.
Saya tahu kamu pun sedemikian rindunya. Setumpuk pesan darimu telah menjelaskan semuanya. Kertas-kertas beraroma teh itu. Goresan huruf yang terlihat ragu-ragu. Dan jejak bekas air matamu.
Perjumpaan yang kita harapkan memang belum pasti kapan. Mungkin masih tercantum dalam satuan waktu yang belum terdefinisi. Mungkin lebih lama dari abad, atau lebih singkat dari kecepatan kilat. Walau begitu, saya selalu percaya kelak kita akan kembali bersama.
Tapi sebelum pertemuan itu terwujud, saya ingin kita bersabar. Tahan sejenak segala letupan rindu ini. Lalu nanti kita lepaskan sebagai ledakan. Kita biarkan semua bekerja seperti seharusnya. Pasrahkan jika nanti saya harus memelukmu erat-erat.
Dan selama hari itu belum tiba, saya tidak ingin kamu khawatir.
Karena saya baik-baik saja.
No comments:
Post a Comment