"Ah, cemen lo. Kuliah ngambil Sistem Informasi, tapi ngga bisa buat program."
Oke, gue emang cemen. Ngga jago bikin-bikin program. Tapi jangan karena hal itu orang-orang jadi salah kaprah tentang jurusan Sistem Informasi. Dalam kesempatan kali ini, biar gue beri sedikit penjelasan ya agar kesalahpahaman tadi ngga berlarut-larut.
sumber |
Secara sederhana, anak SI lebih banyak belajar tentang hal yang bersifat manajerial dan analisa. Sedangkan anak Ilkom atau TI lebih ke hal-hal teknis. Kalo kata dosen gue, kasarnya anak SI itu diibaratkan kayak mandor proyek, sementara anak Ilkom sebagai pekerja bangunannya.
Kerjaan mandor kan cuma mengatur doang. Dia yang ngejelasin sama para pekerja bangunan, nanti bikin tembok panjang dan lebarnya sekian, nyusun ubinnya kayak gimana, pake adonan semen yang mana, warna tembok ruangan ini seperti apa, dan hal-hal semacam itu lah. Abis itu, kerjaan dia tinggal mengawasi sambil ongkang-ongkang kaki.
Nah, nanti para pekerja bangunan yang mengerjakan hal teknis berdasarkan aturan main dari si mandor. Mereka yang ngaduk adonan semen, yang nyusun batu bata, nge-cat, melakukan finishing, dan lain-lain. Pokoknya segala hal yang bersifat teknis.
Begitulah gambaran ngasal dari dosen gue soal anak SI dan Ilkom.
Maka dari itu, matakuliah yang diajarkan juga berbeda kurikulumnya. Apa? Jelasin perbedaannya? Baiklah, sebagai perwakilan anak SI (yang cemen) gue akan coba bagikan sedikit pengetahuan gue tentang hal ini.
Dalam perkuliahan, bidang yang diajarkan ke anak SI itu sangat luas. Hampir semua hal dipelajari. Dari mulai bidang sains macam fisika, kimia, dan kalkulus. Bidang sosial macam manajemen, akuntansi, dan statistika. Bidang komputer macam algoritma, pemrograman, dan operation system (OS).
Sampai hal yang bener-bener baru buat gue kayak Grafik dan Pengolahan Citra, Teori Organisasi. atau Manajemen Sistem Informasi. Malah abis gue liat-liat lagi silabus perkuliahan, bakalan ada matakuliah Aplikasi Bisnis Teknologi, Komunikasi Virtual, hingga Etika Profesionalisme. Keren-keren ya nama matakuliah-nya?
Mayoritas matakuliah yang diajarkan emang ngga mendalami soal gimana teknis pembuatan program. Tapi lebih kepada bagaimana menerapkan teknologi informasi ke dalam berbagai bidang. Ini yang penting, anak SI emang ditekankan ke arah implementasi teknologi.
Karena seperti yang kita tau, makin lama perkembangan di bidang teknologi makin ngga sopan. Sekarang hampir semua aspek udah berbasis teknologi. Bahkan sampe hal remeh sekelas ojek aja udah terkomputerisasi. Di sinilah celah anak SI buat masuk ke kehidupan umat manusia dan menguasai dunia. Hwahaha *ketawa jahat, tapi bijak*
Selanjutnya gue bakal beri sedikit gambaran soal anak Ilkom. Anak Ilkom lebih banyak belajar hal yang lebih teknis, yaitu programming. Kalo belom jelas soal programming, biar gue kasih sedikit penjelasan.
Programming adalah soal bagaimana kita memberikan perintah pada komputer agar dapat mengerjakan apa yang kita mau. Walau terlihat canggih dan serba bisa, tapi sebenarnya komputer itu polos dan tak mengerti apa-apa.
Kita mesti pelan-pelan menuntun komputer agar tahu apa yang harus dilakukannya. Tapi sebelumnya kita sendiri harus tau dulu langkah apa-apa aja yang harus diajarkan ke komputer. Urutan langkah-langkah ini disebut algoritma. Biasanya dibuat dalam diagram alur dan berbahasa manusia.
contoh algoritma
Setelah kita tau apa-apa aja yang harus diajarkan ke komputer, baru mulailah kita menuliskan program (istilah gue ‘ngoding’) ke dalam bahasa yang dimengerti komputer. Proses penulisan program ini harus dilakukan seteliti mungkin.
Karena seperti yang gue bilang tadi, komputer itu masih polos dan agak blo’on. Jadi kesalahan penulisan sekecil apapun akan sangat mempengaruhi. Bahkan kesalahan penempatan tanda baca titik (.) aja bisa merusak keseluruhan program.
Kemampuan menyusun algoritma dan pemrograman pastinya sangat mengandalkan logika. Makanya di jurusan ini, anak Ilkom bakal akrab sama matakuliah berbau logika dan matematika. Kalo ada yang merasa logikanya bagus dan senang menyelesaikan masalah, jurusan ini bisa dijadikan pilihan.
Itu dimaksudkan agar ke depannya anak SI dan Ilkom dapat berkolaborasi dalam hal pekerjaan. Anak SI diharapkan menjadi System Analyst, lalu anak Ilkom sebagai programmer.
System Analyst adalah seseorang yang bekerja untuk meneliti, merancang, dan membuat sebuah sistem guna mendukung produktivitas sebuah perusahaan ataupun organisasi. Sedangkan programmer adalah orang yang membuat program yang dibutuhkan oleh sistem tersebut.
Biasanya sih kejadiannya macam gini.
Para petinggi perusahaan menginginkan suatu sofware buat meningkatkan produktivitas mereka. Para petinggi ini tentunya sangat memahami secara detail mengenai proses bisnis di perusahaannya, misal dari sejak procurement, purchasing, manufacturing, warehousing, marketing, accounting dan sebagainya, tetapi mereka biasanya kurang memahami mengenai bagaimana implementasinya secara teknis dalam software aplikasi.
Di sisi lain, seorang programmer biasanya terlalu berkutat dengan coding, algoritma dan hal-hal yang teknikal sehingga kadang mengalami kesulitan dalam memahami proses bisnis menyeluruh yang umumnya terjadi di organisasi/perusahaan tertentu.
Nah, di sinilah seorang System Analyst hadir sebagai pemberi solusi bagi mereka yang tersesat. Anjis, berlebihan banget ya. Tapi begitulah realitanya.
Seorang system analyst diharuskan buat memiliki pengetahuan yang baik soal bisnis maupun organisasi untuk dapat mengetahui sistem atau software apa yang hendak dibuat. Dari situlah muncul matakuliah Sistem Informasi Bisnis dan Teori Organisasi bagi para anak SI. Mereka mesti tau alur produksinya atau struktur organisasinya seperti apa. Cukup tau aja, ngga usah terlalu jago.
Terus mulailah dirancang kira-kira sistem atau software seperti apa yang dibutuhkan. Ini ngga bisa sembarangan. Wajib berdasarkan data-data, histori, laporan-laporan, dan hasil seperti apa yang diinginkan para petinggi perusahaan.
Setelah tau gambaran alurnya, meluncur lah system analyst ke para programmer. Di sini, system analyst harus dibekali dengan kemampuan teknis, yaitu programming. Karena biar bisa detail menjelaskan kepada programmer, kita harus menggunakan bahasa teknis khas anak Ilkom.
Demi menjawab kebutuhan ini, muncul matakuliah pemrograman buat anak SI. Lagi, cukup sekadar tau aja, ngga usah terlalu jago. Contohlah gue, biar masuk fakultas komputer, tapi gue ngga bisa tuh yang namanya bikin program. *tepuk-tepuk dada* (membanggakan kebodohan)
Setelah software jadi pun, tugas belum selesai. System analyst mesti menjelaskan tatacara penggunaannya kepada orang lapangan. Bahkan untuk beberapa software yang agak rumit, diperlukan training penggunaan sampai berminggu-minggu.
Itu salah satu contoh kasus yang sering terjadi.
Gimana penjelasan dari gue? Ngga membantu sama sekali kan? Tapi kalo emang beneran ada yang kurang jelas, boleh kok ditanyakan. Tak perlu sungkan.
Yap, gue rasa segitu dulu yang bisa dibagi kali ini. Gue harap sih setelah baca tulisan di atas, ngga akan ada lagi orang-orang yang salah kaprah tentang jurusan Sistem Informasi dan Ilmu Komputer. Karena kedua jurusan itu tak serupa dan tak sama, sekalipun memang berkaitan.
Sebagai penutup, gue akan menuliskan sebuah quote dari salah satu tokoh besar di bidang teknologi.
"Janganlah kalian sampai salah paham tentang Sistem Informasi dengan jurusan lain di bidang komputer. Sebab pada dasarnya Sistem Informasi tidak menekankan kemampuan programming." - Pakalu Papito
No comments:
Post a Comment