Berawal dari 'status'
Facebook seorang teman yang membagikan link dari suatu portal berita tentang
aksi para mahasiswa dari suatu kampus. Berita itu menyebutkan bahwa aksi
mahasiswa telah ditunggangi dan para mahasiswa dibayar untuk melakukannya. Menjadi
semakin rumit karena kampus tersebut merupakan kampus favorit yang kredibilitas
dan integritasnya sudah diakui.
Sunday, 22 March 2015
Wednesday, 18 March 2015
Tuberkulosis dan Pengobatannya
Tanggal 13 Maret 2015 kemarin akhirnya saya menjalani pengobatan TB hari pertama. Obat-obatannya sama persis dengan yang saya konsumsi dulu. Dosisnya pun tidak berubah. Oleh sang dokter, saya dimasukkan dalam pasien kategori II (pasien yang pernah menjalani pengobatan sampai dinyatakan sembuh total, lalu kambuh).
Dan di sinilah tragedi dimulai. Karena kondisi itu, maka saya harus mendapat satu jenis terapi lagi, yaitu pengobatan dengan cara injeksi alias suntik. Terdengar cukup buruk? Ya, sampai akhirnya saya diberi penjelasan bahwa injeksi tersebut harus dilakukan selama 60 hari. Setiap hari tanpa putus. Di bagian mana? Sang dokter menjelaskan bahwa injeksi akan dilakukan di bagian belakang, alias bokong.
Dan di sinilah tragedi dimulai. Karena kondisi itu, maka saya harus mendapat satu jenis terapi lagi, yaitu pengobatan dengan cara injeksi alias suntik. Terdengar cukup buruk? Ya, sampai akhirnya saya diberi penjelasan bahwa injeksi tersebut harus dilakukan selama 60 hari. Setiap hari tanpa putus. Di bagian mana? Sang dokter menjelaskan bahwa injeksi akan dilakukan di bagian belakang, alias bokong.
Tuesday, 17 March 2015
Dan Terjadi Lagi
Berawal dari 3 minggu lalu saat saya terbangun di pagi hari, di mana sinar mentari masih setia menyinari bumi, kicau burung terdengar bersahut-sahutan, dan jemuran terlihat menari-nari mengikuti arah angin.
Tiba-tiba... *uhuk uhuk* *sroot*.
Ya, saya terkena flu.
Mungkin bagi anda dan sebagian besar orang lainnya menganggap ini adalah masalah sepele. Begitu juga saya (pada awalnya) yang berpikir ini hanyalah gangguan kecil akibat keadaan cuaca yang labil. Tanpa pikir panjang saya hanya membiarkan dan beraktivitas seperti biasa. Namun memasuki hari kedua saya merasa gangguan kali ini agak lain. Batuk semakin berat dan suara saya sudah mulai serak. Lalu saya berinisiatif pergi berobat ke puskesmas yang hanya berselang satu rumah dari tempat tinggal saya. Dari sana saya mendapat tiga macam obat lucu berukuran kecil dan berwarna mencolok.
Subscribe to:
Posts (Atom)