Aku tidak suka bekerja lembur.
Aku tidak mau membuang waktuku di kantor hanya untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya dapat kulakukan di rumah. Dan biasanya aku selalu menolak untuk bekerja lembur walau atasanku sudah memaksa.
Namun kemarin malam, aku terpaksa bekerja lewat jam pulang kantor. Sebab ada sebuah pekerjaan yang membutuhkan kerjasama dari anggota divisiku yang lain. Dan itu akan lebih efektif jika dikerjakan melalui tatap muka langsung.
Waktu menunjukkan pukul setengah satu pagi ketika kami akhirnya berhasil merampungkan pekerjaan tadi. Raut muka suntuk dan lelah terlihat jelas di wajah rekan-rekanku. Tak terkecuali aku. Ditambah lagi dengan kondisi perutku yang sedikit keroncongan akibat hanya diberikan sepotong roti untuk menemaniku bekerja.
Ya, satu lagi hal buruk yang selalu terjadi ketika kami bekerja lembur. Tak ada makanan berat yang disediakan. Hanya sepotong roti plus secangkir kopi.
Lalu kenapa kami tak membeli makanan sendiri?
Aku tidak mau membuang waktuku di kantor hanya untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya dapat kulakukan di rumah. Dan biasanya aku selalu menolak untuk bekerja lembur walau atasanku sudah memaksa.
Namun kemarin malam, aku terpaksa bekerja lewat jam pulang kantor. Sebab ada sebuah pekerjaan yang membutuhkan kerjasama dari anggota divisiku yang lain. Dan itu akan lebih efektif jika dikerjakan melalui tatap muka langsung.
Waktu menunjukkan pukul setengah satu pagi ketika kami akhirnya berhasil merampungkan pekerjaan tadi. Raut muka suntuk dan lelah terlihat jelas di wajah rekan-rekanku. Tak terkecuali aku. Ditambah lagi dengan kondisi perutku yang sedikit keroncongan akibat hanya diberikan sepotong roti untuk menemaniku bekerja.
Ya, satu lagi hal buruk yang selalu terjadi ketika kami bekerja lembur. Tak ada makanan berat yang disediakan. Hanya sepotong roti plus secangkir kopi.
Lalu kenapa kami tak membeli makanan sendiri?